Setahun berlalu
lesu sudah tubuhku
terlilit debu
tertompok bau.
lesu sudah tubuhku
terlilit debu
tertompok bau.
Di hadapan itu
sungai jernih sesejuk salju
mata airnya dari banjaran rahmah
jeram dan likunya beralun ramah
menyentuh santun tebing maghfirah
menuju muara merdeka
lepas dari siksa nan gundah.
sungai jernih sesejuk salju
mata airnya dari banjaran rahmah
jeram dan likunya beralun ramah
menyentuh santun tebing maghfirah
menuju muara merdeka
lepas dari siksa nan gundah.
Lalu dalam syukur di kalbu
aku ceburkan sepenuh diriku
aku biarkan arus sungai itu
mencuci segala debu berbau
tertompok selama setahun berlalu.
aku ceburkan sepenuh diriku
aku biarkan arus sungai itu
mencuci segala debu berbau
tertompok selama setahun berlalu.
Aku biarkan
tubuhku mengalir
bersama arus sungai itu
dari banjaran rahmah
menuruni jeram maghfirah
menuju muaranya
untuk ku teguk kesegaran fitrah.
tubuhku mengalir
bersama arus sungai itu
dari banjaran rahmah
menuruni jeram maghfirah
menuju muaranya
untuk ku teguk kesegaran fitrah.
Sesampai di sana
lalu ku kucup muaranya
di bibir delima
dan ku bisikkan perlahan
di dakapan perpisahan;
lalu ku kucup muaranya
di bibir delima
dan ku bisikkan perlahan
di dakapan perpisahan;
“Sehingga bertemu di tahun hadapan
terima kasih Ramadan.”
terima kasih Ramadan.”
No comments:
Post a Comment